Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 11:47:29【Resep】767 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(2)
Sebelumnya: Stafsus: MBG
Selanjutnya: Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
Artikel Terkait
- Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
- Stafsus DKI tegaskan komitmen Pemprov jaga kualitas lingkungan
- Palestina desak penempatan pasukan internasional lindungi Gaza
- BGN sebut Perpres Tata Kelola MBG sudah rampung, tinggal dibagikan
- Kiat merawat kompor di rumah agar awet
- Dinkes Tapin pastikan dapur MBG penuhi standar kesehatan
- Populer, Prabowo komitmen sempurnakan MBG hingga AI jadi mapel wajib
- Babel perketat pemantauan penerapan SOP dapur SPPG
- Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal
- Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto
Resep Populer
Rekomendasi

Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah

BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG

PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Setahun Pemerintahan Prabowo

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat